🦬 Menurutmu Mengapa Keberagaman Di Indonesia Menjadi Kekayaan Sekaligus Tantangan
Sikapkeragaman masyarakat Indonesia memang sudah masuk pada taraf toleransi, yang artinya suatu kecenderungan untuk membiarkan perbedaan itu sebagai fakta sosial yang tidak bisa dihindari. Sikap ini penting karena mengakui keragamaan sebagai kondisi alamiah yang perlu dihargai. Sementara itu, ada lagi satu sikap keragaman yang tidak sekedar
Amalanyang begitu akan menghapuskan nilai pahala amal tersebut. Dalam novel tersebut juga telah diajarkan bagaimana untuk mendapatkan kebenaran. Pertama, kebenaran bersemayam di dalam dan sekaligus di luar diri manusia sendiri. Kebenaran tidak terikat, tetapi juga tidak terlepas sama sekali dari keberadaan manusia, hanya manusia belum menyadari.
MenurutProf Fathur tantangan kesehatan di Indonesia menjadi hal yang perlu di perhatikan khusus. Adanya faktor perkembangan penyakit yang melakukan mutan lebih cepat melampaui teknologi kedokteran menjadi bagian serius yang perlu ditangani. Selain faktor tersebut, Prof Fathur mengatakan kesadaran masyarakat tentang kesehatan juga semakin tinggi.
Inidilaksanakan, karena situs khusus dari hongkongpools.com, tidak dapat dijangkau oleh beberapa pencinta nomor tepat di Indonesia. Hingga, untuk melihat nomor jp, bettor harus memakai service situs keluaran hk malam hari ini yang ada di halaman internet. Walau berkesan gampang untuk memperoleh semua keluaran hk paling cepat.
Top2: (PDF) Makalah Kelompok 1 Islam dan Moderasi Beragama - ResearchGate. Top 3: WACANA MODERASI BERAGAMA DI MEDIA ONLINE (Analisis Wacana Top 4: MODERASI BERAGAMA - repository iiq. Top 5: Makalah Pendidikan dan Moderasi Beragama - Karya Tulis Ilmiah. Top 6: Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 9, No. 2, 2018 P. ISSN.
Berkaitandengan keragaman etnis, ras, suku bangsa, agama, budaya, dan lain-lain yang ada, dapatkah bangsa Indonesia membentuk masyarakat multikultural di tengah kondisi tersebut di atas? 3. Sebagai seorang yang peduli dengan kondisi bangsa, kemukakanlah solusi untuk mencapai masyarakat multicultural yang damai di Indonesia!
UkuranBuku 17,6 x 25 cm 372.6 ISM b. ISMAIL Kusmayadi Belajar Bahasa Indonesia Itu Menyenangkan 6 : Untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah / Penulis Ismail Kusmayadi, Nandang R
Soalpertanyaan : Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena Jawaban : Jawaban yang benar dari pertanyaan "Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena
dampakkolonialisme. sejak kolonialisme dimulai pada saat pembentukan VOC tahun 1602,secara perlahan politik drainage mulai di jalankan oleh waktu 197 tahun (1602-1799)VOC mulai menancapkan kuku kekuaasaan di Indonesia,Kekuasaan ini bisa berarti mengeruk kekayaan alam dan juga pengaruh di tanah jajahan.Kalau kita melihat
jLwd. - Indonesia adalah negara yang besar. Sebab, di dalamnya terdapat berbagai macam perbedaan akibat dari kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Tentunya, keberagaman itu dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda laman Ayo Guru Berbagi Kemendikbud Ristek, arti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Sedangkan makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan. Baca juga Siswa, Ini Arti Bhinneka Tunggal Ika Faktor penyebab keberagaman Indonesia Keberagaman di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu Letak strategis wilayah Indonesia Kondisi negara kepulauan Perbedaan kondisi alam Keadaan transportasi dan komunikasi Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Tentunya, keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif, keberagaman memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan. Namun dampak negatifnya mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan perpecahan bangsa dan negara. Keberagaman suku di Indonesia Merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik BPS pada 2010, Indonesia memiliki sekitar suku bangsa. Suku Jawa yang berasal dari Pulau Jawa bagian tengah hingga timur sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta jiwa atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia. Suku bangsa terbesar kedua adalah Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dengan jumlah mencapai 36,7 juta juwa atau 15,5 persen. Baca juga Siswa, Ini Daftar Suku di Indonesia
Jakarta, – Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari beragam suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Data Sensus Badan Pusat Statistik Tahun 2010 mencatat, terdapat jumlah suku di Indonesia. Oleh karena itu, keberagaman yang besar tersebut harus terus dirawat dan dijadikan sebagai potensi dalam mendukung pembangunan nasional. “Tentu keberagaman tersebut harus kita rawat dan dijadikan sebagai potensi kekuatan agar bangsa Indonesia dapat tetap utuh dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, utamanya dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang,” tutur Wakil Presiden Wapres K. H. Ma’ruf Amin pada acara Perayaan Hari Ulang Tahun ke-14 Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia PSBI, Rakernas PSBI Tahun 2021, serta Launching Kongres PSBI IV dan Pesta Bolon Simbolon Tahun 2022 melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu 07/07/2021. Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sebagai salah satu suku dengan jumlah yang cukup besar dan melihat sebaran jumlah anggota PSBI yang lebih dari orang di seluruh dunia, maka PSBI memiliki potensi besar yang harus diberdayakan untuk melestarikan nilai-nilai adat sekaligus upaya penanaman rasa cinta tanah air. Mengingat, kedua nilai tersebut merupakan faktor penting dalam membentuk integritas nasional. “Pelestarian adat istiadat juga harus menjadi bagian dari upaya kita merawat demokrasi dan memupuk nasionalisme pada tingkat akar rumput guna mewujudkan integritas nasional yang makin kokoh dalam bingkai kebhinekaan bangsa. Hal ini sangat penting untuk terus kita wariskan khususnya bagi generasi muda,” tegas Wapres. Pada kesempatan ini Wapres menekankan pentingnya menjaga kesepakatan nasional sebagai dasar kebangsaan dan kenegaraan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pendiri bangsa melalui 4 empat bingkai kerukunan nasional, yaitu; bingkai politis, bingkai yuridis, bingkai teologis, dan bingkai sosiologis. Bingkai politis, menurut Wapres, yaitu kerukunan yang dibangun atas dasar komitmen seluruh bangsa Indonesia dalam implementasi kehidupan masyarakat sesuai dengan kesepakatan nasional, yaitu; Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara bingkai yuridis, merupakan kepatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang ada. “Kepatuhan terhadap aturan yang ada dengan cara menghormati hukum, karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” urai Wapres. Sedangkan bingkai teologis, lanjutnya, yaitu pemahaman dan pengajaran keagamaan atau keyakinan yang moderat sehingga tidak menimbulkan konflik nasional. “santun, sejuk, dan merangkul, bukan ajaran yang saling curiga dan mengarah pada konflik atau bahkan pada penggunaan kekerasan,” terang Wapres. Yang terakhir, bingkai sosiologis, Wapres menuturkan pentingnya kearifan nilai-nilai budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun menjadi perekat kebersamaan. “nilai-nilai budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun ini, seperti; Dalihan Na Tolu pada masyarakat Batak, Tepo Seliro dan Gotong Royong pada masyarakat Jawa, Pela Gandong pada masyarakat Ambon, Rumah Betang pada masyarakat Dayak, dan kearifan serupa dari berbagai daerah lainnya,” urai Wapres. “Nilai-nilai positif dari berbagai kearifan lokal nusantara, seperti yang terkandung dalam Dalihan Na Tolu ini dan juga pada adat istiadat yang lainnya seperti saya sebutkan di atas, merupakan pondasi serta perekat kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia yang perlu terus kita sosialisasikan, lestarikan, kembangkan, dan berdayakan,” tambahnya. Selama 14 tahun PSBI ini berdiri dengan 150 cabang di seluruh Indonesia, bukanlah hal waktu yang singkat. Wapres berharap bingkai kerukunan yang selama ini dibangun PSBI dapat terus digalakkan. “Generasi muda khususnya dari keluarga Simbolon agar menjadi teladan dan pelopor loyalitas dan nasionalisme untuk Indonesia, bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu,” harap Wapres. Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar PSBI dan seluruh organisasi kemasyarakatan yang berbasis kekerabatan atau kesukuan untuk tidak berorientasi pada kegiatan yang bersifat eksklusif, tetapi lebih berorientasi inklusif. “Semoga PSBI mampu memberi kesejahteraan bagi anggotanya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya, serta mampu melestarikan warisan nilai-nilai masyarakat adat Batak dalam kerangka menjaga persatuan nasional,” pesan Wapres. Sebelumnya Ketua Umum PSBI, Effendi Simbolon, melaporkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-14 PSBI. Selain itu, ia juga menyampaikan dukungan PSBI kepada pemerintah dalam menangani pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19 beserta dampaknya. “Kami sangat berharap pemerintah tetap kuat dan senantiasa mampu untuk menangani masalah pandemi Covid-19 ini, kami percaya Bapak Wakil Presiden bersama Bapak Presiden Joko Widodo akan dapat mengatasinya dan bersama dengan komponen masyarakat lainnya untuk kita bisa keluar dari masa yang sangat sulit ini,” ungkap Effendi. Hadir secara virtual dalam acara ini para Pengurus Ppusat PSBI, Pengurus Wilayah PSBI, serta Pengurus INA PSBI. Sementara hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. NN/AS, BPMI-Setwapres
Jakarta - Kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah sebuah potensi sekaligus tantangan. Dalam Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Wahono dan Abdul Atsar, potensi kebhinekaan bangsa Indonesia adalah dapat membuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Selain itu, kebhinekaan juga berpotensi mengandung kekayaan yang melimpah, baik alam maupun budaya yang menarik minat tantangan kebhinekaan adalah dapat membuat penduduk Indonesia yang berbeda pendapat menjadi di luar kendali. Akibatnya, bisa tumbuh perasaan atau perspektif yang sempit yang mengancam integrasi nasional atau persatuan NasionalIntegrasi nasional sendiri seperti disebutkan dalam e-modul Pendidikan dan Kewarganegaraan kelas X oleh Tim Pengembang Direktorat Kurikulum-Kemdiknas RI, mempunyai pengertian politis dan antropologis berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI.Secara politis, integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian unsur-unsur budaya yang berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan Pembentuk Integrasi NasionalMasih dari sumber yang sama, berikut ini faktor yang mendorong tercapainya integrasi nasional1. Rasa senasib dan seperjuangan yang didorong faktor sejarah2. Ideologi nasional yang tercermin dalam Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika3. Tekad dan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana yang disebutkan dalam Sumpah Pemuda4. Ancaman dari luar yang memicu semangat nasionalismeFaktor Pendukung Integrasi Nasional1. Pemakaian bahasa Indonesia2. Semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, serta tanah air Indonesia3. Memiliki kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yakni Pancasila4. Jiwa dan semangat gotong royong, rasa solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat5. Rasa senasib sepenanggungan karena pernah mengalami penjajahanFaktor yang Menghambat Integrasi Nasional1. Kurangnya rasa menghargai kemajemukan yang bersifat heterogen2. Kurang toleransi antargolongan3. Kesadaran terhadap ancaman luar yang rendah4. Ketidakpuasan atas ketimpangan dan ketidakmerataan hasil potensi dan ancaman kebhinekaan bangsa Indonesia. Pelajari baik-baik ya! Simak Video "Duh, Anggaran Pemilu 2024 Belum Sepenuhnya Disetujui Kemenkeu" [GambasVideo 20detik] nah/twu
menurutmu mengapa keberagaman di indonesia menjadi kekayaan sekaligus tantangan