🏅 Seni Sunda Kuda Renggong

Ketigadapat dikatakan mapan, namun pada periode ketiga ini adanya penggabungan musik pengiring kesenian Kuda Renggong yang khas Sunda dengan alat musik Barat yang dipergunakan untuk lagu-lagu Sunda. Dengan adanya alat musik barat perlu dianalisis tentang upaya penyelarasan alat peluluhan nadanya. KpadGegerkalong,Seni Tradisi Sunda Ls. Kesenian Kuda Renggong Mekar Sawargi,Panji,Jl. Cilengkrang Gg.Arisan No. 115 ,Seni Tradisi Sunda Ls. Mitra Galih Mekar,Eti Sumiati,Jl. Curug Candung RT 05 RW 05,Calung Pop Dangdut Rock Dangdut Ls. Budi Pamilih,E. Dadan Hidayat S.Pd,Sekedondang RT 03 RW 12 ,Kacapi Suling Pop Sunda Opini Band,Agus Yusuf M KudaRenggong Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, Selain seni tari, Bahkanseni Sunda buhun yang merupakan seni leluhur sudah sulit ditemui. Padahal, seni budaya Sunda buhun dikenal sangat kaya nilai. keanekaragaman kesenian yang berkaitan dengan peristiwa khitanan seperti kuda renggong, berkaitan dengan peristiwa perkawinan seperti parebut seeng, dan berkaitan dengan peristiwa mengusir wabah penyakit MemaknaiNilai Kesenian Kuda renggong dalam Upaya Melestarikan Budaya Daerah di Kabupaten Sumedang Pratiwi Wulan Gustianingrum dan Idrus Affandi Prodi Kewarganegaraan, Sekolah Pascasarjana kamonesan (bahasa sunda untuk “keterampilan”) cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik (terutama kendang) yang Tanjimerupakan kesenian khas Jawa Barat yang merupakan versi pentatonik dari kesenian Tanjidor. Meskipun memiliki nama yang sama, akan tetapi sejarah kesenian Tanji ini berbeda dengan Tanjidor. Tanji sendiri berkembang pada pertengahan dekade 1960-an di daerah Bojongloa, Buahdua, Sumedang. Pada umumnya, Tanji merupakan salah satu unsur kesenian Saatini, Sumedang larang berubah menjadi Kabupaten Sumedang dan memploklamirkan diri seb agai “Puseur Budaya Sunda†. Kesenian di Sumedang tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan budaya sunda yang berkembang di Sumedang. Salah satu kesenian tersebut adalah kesenian Kuda Renggong. Kesenian ini berjenis kesenian pertunjukan. Batukarut 22 Februari 2019. Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, selain mempunyai potensi di bidang UKM dimana terdapat produk-produk unggulan yang bisa menjadi salah satu khas di Desa Batukarut, dalam hal kesenian dan kebudayaan Desa Batukarut cukup banyak memiliki grup kesenian, seperti Kuda renggong, pencaksilat, calung, Playthis game to review Sign Language. Kuda Renggong Kuda renggong merupakan seni pertunjukan tradisional yang sangat popular di Kabupaten Sumedang. Atraksi ini berupa pertunjukan seekor kuda. Kuda tersebut sudah terlatih. Kuda dapat melakukan gerakan menari dan berjalan mengikuti hentakan musik tradisional Sunda, yaitu kendang pencak.

IIRoF. Profile Articles Activity Seni KOUANDA, MD, PhD Directeur de recherche en Santé publique Institut de recherche en sciences de la santé Professeur d’épidémiologie Institut Africain de santé publique Directeur de l’École Doctorale Sciences, Santé, Technologie ED/2ST, Université Saint Thomas d’Aquin EDCTP senior Research Fellow Seni Kouanda est médecin épidémiologiste, directeur de recherches, chef du département de santé publique à l’Institut de Recherche en sciences de la santé IRSS, et professeur d’épidémiologie, directeur adjoint à l’Institut Africain de santé publique IASP basé à Ouagadougou. Il est titulaire d’un doctorat en médecine de l’Université de Ouagadougou, d’un PhD en sciences médicales option santé publique ; Université Catholique de Louvain. Il a conduit une dizaine de projets de recherche notamment sur le VIH/sida et la santé de la reproduction, la nutrition et le système de santé avec des financements de différents bailleurs de fonds USAID, Fonds Mondial, Banque Mondiale, OMS/HRP, UNFPA, Union Européenne, Ministère de la santé Burkina Faso. Il a publié plus de 150 articles dans des revues nationales et internationales à comité de lecture. Sumedang - Kuda Renggong dikenal sebagai salah satu kesenian dari Kabupaten Sumedang. Kuda Renggong sendiri adalah kuda yang bisa menari mengikuti gerakan hanya piawai menari, Kuda Renggong juga mahir berkelahi dengan manusia. Ini biasanya dihadirkan sebagai atraksi. Mari mengenal Kuda Renggong lebih jauh!Dalam tesisnya, Pratiwi Wulan Gustianingrum dan Idrus Affand; Memaknai Nilai Kesenian Kuda renggong dalam Upaya Melestarikan Budaya Daerah di Kabupaten Sumedang 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Urban Society's Arts. Volume 3. Nomor 1. April 2016 27-36, disebutkan Kuda Renggong merupakan seni pertunjukan gelaran pawai. Kuda Renggong menjadi salah satu pertunjukan rakyat yang berasal dari Kabupaten Sumedang. Disebutkan, Seni Kuda Renggong muncul pertama kali dari Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang. Hal itu berdasarkan keterangan dari para seniman. Bahkan kesenian Kuda Renggong telah didaftarkan di Balai Pelestarian Budaya Provinsi Jawa Barat sebagai kesenian unggulan dari Kabupaten Sumedang yang wajib mengulas, kata 'Renggong' berarti rereongan atau gotong royong. Renggong sendiri kerap diartikan sebagai metatesis dari kata ronggeng. Ronggeng dalam kamus KBBI diartikan sebagai tari tradisional dengan penari utama wanita, dilengkapi dengan selendang yang dikalungkan di leher sebagai kelengkapan dari berbagai sumber, Tari Ronggeng telah berkembang di pulau Jawa sejak dulu. Tari Ronggeng di Jawa Barat ditandai dengan ditemukannya sebuah candi di Kampung Sukawening, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, bernama Candi Ronggeng atau para arkeolog menyebutnya dengan Candi bukti perkembangan Tari Ronggeng di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Salah satunya bisa dilihat dari relief pada abad ke-8 di bagian Karmawibhanga di Candi Borobudur, Magelang. Dalam relief tersebut menggambarkan perjalanan sebuah rombongan hiburan dengan musisi dan penari ronggeng mengingatkan juga pada novel karyanya Ahmad Tohari; Ronggeng Dukuh Paruk Gramedia Pustaka Utama, 2003. Dalam novel itu dikisahkan bahwa seni ronggeng melalui tokohnya Bernama Srintil mampu menghidupkan kembali desanya yang miskin dan terpencil. Bahkan ronggeng menjadi perlambang denyut kehidupan bagi warga Dukuh Paruk dengan latar waktu ke tesisnya Pratiwi Wulan Gustianingrum dan Idrus Affand, ronggeng dalam seni Kuda Renggong merupakan kamonesan bahasa sunda untuk "keterampilan" cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik terutama kendang yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak Kuda Renggong menampilkan pertunjukan berupa atraksi kuda yang bisa menari mengikuti hentakan musik khas tradisional Sunda yang disebut Kendang Penca. Kuda yang diarak biasanya berjumlah tiga sampai empat kuda yang dinaiki oleh pemilik hajatan, sunatan atau menari, atraksi yang paling ditunggu yakni Silat Kuda Renggongnya, berupa gerakan dimana seolah-olah kuda tersebut berkelahi dengan seorang pawangnya. Gerakannya, dari mulai berdiri dengan kedua kaki belakangnya sampai kuda tersebut rebahan di atas Kuda Renggong pertama kali muncul tahun 1910. Hingga saat ini kesenian Kuda Renggong sering ditampilkan pada acara-acara hajatan atau acara lainnya. orb/orb

seni sunda kuda renggong