🦞 Bagaimanakah Teknik Penyimpanan Dengan Geographic System

SistemInformasi Geografi / Geographic Information System (GIS) Program-program GIS biasanya menggunakan raster untuk mengkode data geografis di dalam pixel serta lokasi pixel. Resolusi Gambar bitmap adalah gambar yang terikat resolusi karena mengandung jumlah piksel yang tetap. Pemilihanisu atau tajuk kajian lapangan merangkumi topik-topik yang telah anda. pelajari dalam mata pelajaran Geografi Tingkatan 1. Anda boleh memilih tajuk yang. bersesuaian mengikut kemampuan dengan bimbingan guru. Isu semasa berkaitan. topik yang telah anda pelajari amat sesuai dijadikan tajuk kajian lapangan. Orangyang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, dibanyak organisasi, jabatan orang ini adalah chief financial officer (CFO). Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta system Kearsipanatau filling system merupakan suatu rangkaian kerja yang teratur, mulai dari proses penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan suatu dokumen menurut sistem tertentu sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat ditemukan dengan cepat dan tepat. VideoTutorial e-Learning untuk Dosen Panduan e-Learning untuk Mahasiswa. dzixSecara umum teknik penyampaian presentasi yang baik adalah :-materi yang tepat sasaran-lebih mudah dimengerti oleh pendengar-presenter harus lebih mengusai bahasa tubuh PenyimpananArsip Sistem Abjad. Oleh Anugerah Dino 13.58 6 komentar. Daftar Isi. (show) Sistem Abjad merupakan salah satu dari beberapa sistem penyimpanan arsip, selain sistem abjad, dikenal juga sistem subjek, sistem tanggal, sistem nomor, juga sistem wilayah. Setiap sistem ini pun memiliki keunggulan dan kelemahannya namun untuk menentukan View05. KUNCI BAB V Transaksi 22 Mei 2018 LKK KKK at University of Notre Dame. 89 BAB V PENILAIAN PENGETAHUAN 5 A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda Beberapaaplikasinya sudah muncul di pasaran. Ada pula yang mengklaim bisa bertahan hingga ribuan tahun. "Namun kami yakin apa yang kami temukan ini merupakan solusi untuk penyimpanan data selama-lamanya," sebut Zhang. Untuk menyimpan data, teknik yang digunakan tim peneliti adalah dengan femtosecond (fs) laser yang menembakkan gelombang ultra tmyJa3. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi Geospasial merupakan sebuah bidang keilmuwan baru yang mencakup Geographic Information System GIS, Remote Sensing RS, dan Global Positioning System GPS. Teknologi geospasial memungkinkan kita untuk dapat memperoleh data yang direferensikan ke bumi dan menggunakannya untuk melakukan analisis, pemodelan, simulasi, dan visualisasi. Selain itu teknologi geospasial juga dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusan berdasarkan tingkat kepentingan dan prioritas sumber daya yang sebagian besar bersifat terbatas. Teknologi geospasial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Seperti mendeteksi segala sesuatu mulai dari kebutuhan kebugaran pribadi kita yaitu mengukur seberapa banyak jarak yang sudah kita tempuh selama berolahraga, kemudian ketika kita berkendara dan membutuhkan petunjuk arah kita dapat menggunakan GPS, dan sebagainya. istilah logistik senditi ialah merupakan sebuah terminologi yang umum digunakan dalam mendefinisikan suatu perpindahan yang memungkinkan adanya pergerakan manusia, hewan, barang, ataupun jasa dari satu tempat ke tempat yang lain. Bidang logistik sendiri dapat dibagi menjadi infrastruktur, kendaraan, dan operasi. transportasi merupakan hal yang penting dikarenakan keberadaannya sangat memungkinkan perkerakan manusia, hewan, barang, dan jasa melalui aspek logistik kendaraan yang dinamis dengan menggunakan infrastuktur seperti jalan raya, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, dan terowongan untuk mencapai operasional logistik. Menurut Council of Supply Chain Management Professionals CSCMP kegiatan manajemen logistik biasanya akan melibatkan manajemen armada, pemenuhan pesanan, desain jaringan logistik, perencanaan pasokan/permintaan, pengadaan, perencanaan dan penjadwalan produksi, dan layanan pelanggan. Jaringan logistik meliputi pemasok, gudang, pusat distribusi, gerai ritel, bahan baku, pekerjaan dalam proses, inventaris, dan barang jadi yang bergerak di antara berbagai fasilitas yang menjadi bagian dari jaringan. Logistik merupakan salah satu fungsi penting dalam bisnis saat ini. Bahan baku dan produk selalu dipindahkan secara geografis. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini, banyak perusahaan bertujuan untuk mendapatkan bagian dari pasar global dan memanfaatkan efisiensi produksi dan sumber yang lebih tinggi. Penentu utama kinerja bisnis saat ini adalah peran "fungsi logistik" dalam memastikan kelancaran aliran bahan, produk, dan informasi di seluruh rantai pasokan perusahaan. sebagian besar bisnis bertujuan untuk menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan mereka secara efektif dan tepat waktu. Oleh karena itu, logistik sangat penting untuk bisnis. Dalam sistem logistik, barang diproduksi di satu atau lebih pabrik, dikirim ke gudang untuk penyimpanan perantara, dan kemudian dikirim ke pengecer atau pelanggan. Menurut IBM Center, di dunia saat ini, dengan meningkatkan visibilitas inventaris, manajemen aset, dan informasi, logistik telah muncul sebagai area kendali biaya utama dalam banyak operasi rantai pasokan organisasi. Salah satu tujuan utama untuk memastikan visibilitas tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan internal dan kinerja operasional. Dengan memastikan visibilitas dari pemasok ke pengguna akhir, visibilitas yang lebih besar juga dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang keseluruhan rantai pasokan mereka. Baru-baru ini, logistik menjadi lebih menonjol dan telah diakui sebagai faktor penting untuk keunggulan kompetitif. Karena logistik terkait dengan semua area rantai pasokan, visibilitas yang lebih tinggi dalam logistik pada akhirnya dapat memberikan pengakuan yang lebih besar mengenai keseluruhan rantai pasokan. Oleh karena itu, untuk memastikan visibilitas yang tinggi dari proses logistik, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan membuat suatu sistem pemantauan logistik yang berbasis pada Geographic Information System GIS atau diartikan menjadi Sistem Informasi Geografis SIG. Sistem Informasi Geografis SIG adalah istilah yang relatif luas yang dapat merujuk pada sejumlah teknologi, proses, dan metode yang berbeda. Saat ini, melalui integrasi informasi geografis/spasial dan beragam informasi bisnis yang ada, informasi tersebut banyak digunakan untuk analisis berbasis spasial, penyediaan informasi, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang. Karena alasan ini, teknologi SIG dapat menjadi dasar untuk banyak aplikasi yang mendukung lokasi. SIG juga merupakan sistem informasi otomatis yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, mengakses, menampilkan, dan menyebarkan data geospasial. Sistem GIS modern mencakup satu atau beberapa database, dan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Saat ini, SIG kini sudah dapat memiliki lebih dari satu database, dengan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Data yang diolah akan disimpan oleh sistem informasi geografis tidak hanya menjadi acuan spasial tetapi juga temporal. Sistem informasi geografis ini membantu dalam pengoptimalan logistik serta manajemen transportasi. Untuk memastikan profitabilitas dan keandalan dari transportasi, dengan menggunakan perencanaan transportasi SIG yang memungkinkan anda untuk mengelola infrastruktur, menyusun jadwal lalu lintas, mengintegrasikannya ke sistem informasi untuk penumpang, layanan darurat, merencanakan volume lalu lintas, maupun dalam kegiatan pemasaran. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Sistem Informasi Geografis Geographic Information System adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. SIG identik dengan penggunaan komputer karena komputer memiliki banyak keunggulan terutama kecepatan dan efisiensi. SIG dijadikan sebagai alat atau media yang digunakan untuk pemetaan dan analisis terhadap berbagai aktivitas di permukaan bumi. Menurut Aronaff 1989 SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data serta memberi uraian. Menurut Burrough[1] 1986 SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Kang-Tsung Chang [2]2002 SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. Menurut Murai 1999[3] SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Marble [4]1983 SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Bernhardsen[5] 2002 SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisis data Menurut Gistut[6] 1994 SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Menurut Berry 1988 SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Menurut Calkin dan Tomlison 1984 SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting. Menurut Linden, 1987 SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan manipulasi, analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Menurut Alter SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta. Menurut Prahasta SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. Menurut Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi. Menurut Nico Nathanael 2019 SIG adalah sistem informasi yang mempunyai data berspasial yang diambil berdasarkan letak geografis suatu wilayah untuk proses analisis, penyimpanan dan visualisasi. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer mesin. Sejarah perkembangan 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Prancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan layer. Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS Canadian GIS - SIG Kanada, digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada CLI - Canadian land Inventory - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun overlay, penghitungan, pendijitalan/pemindaian digitizing/scanning, mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangnya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersial yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandardisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua 1974-1979" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak sekadar mengoperasikan software namun mampu menganalisis dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun mata pelajaran. Konsep Data geografis Data geografis merupakan data yang berkaitan dengan informasi spasial. Jenis data geografis yaitu koordinat dan lokasi. Data geografis berkaitan dengan aspek ruang dan semua fenomena yang terdapat di bumi. Penggunaan data geografis memiliki tujuan tertentu.[7] Sumber informasi dalam data spasial dapat berupa data grafis peta analog, foto udara, citra satelit, survei lapangan, pengukuran teodolit, dan pengukuran sistem pemosisi global. Data spasial dapat berbentuk analog maupun digital. Data geografi juga dapat berbentuk data atribut. Informasi yang diperoleh dari data atribut adalah penjelasan tentang objek geografi. Bentuk informasi dalam data atribut yaitu angka, foto, dan narasi. Data atribut diperoleh melalui metode statistika, pengukuran lapangan, dan sensus.[8] Informasi goegrafis Informasi geografis merupakan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan tentang posisi dari tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Analisa terhadap objek dan lokasi tersebut penting dalam pengambilan keputusan atau demi kepentingan tertentu.[7] Bentuk Sistem informasi geografis konvensional Sistem informasi geografis disajikan secara konvensional melalui peta yang dibuat oleh geograf. Penyajian peta dilakukan dengan cara kompilasi atau tumpang susun peta-peta yang berisi informasi yang diperlukan. Peta dijadikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain. Tiap informasi yang diberikan harus dapat menjamin agar setiap orang dapat menangkap ide dari peta yang disajikan. Penyajian peta harus mudah, cepat dan tepat melalui indra penglihatan.[9] Sistem informasi geografis komputerisasi Sistem informasi geografis dalam komputer disajikan dalam bentuk data digital, peta dan tabel. Penyajian ini merupakan hasil dari pengolahan digital dengan mempergunakan perangkat lunak pengolah data geografi. Pembuaitan peta dalam sistem informasi geografis yang dilakukan secara komputerisasi memanfaatkan teknologi sistem digital dalam menghasilkan informasi spasial.[10] Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi geografis yaitu prosesor, kapasitas memori, dan ruang penyimpanan data. Pemilihan perangkat keras untuk keperluan sistem informasi geografis didasarkan kepada jenis perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, perangkat keras yang digunakan harus memperhatikan jumlah analisa yang akan dilakukan dan jumlah data yang diperlukan selama analisa.[11] Perangkat Lunak Perangkat lunak dalam sistem informasi geografis umumnya hanya menyajikan beberapa fungsi tertentu. Fungsi ini terbagi menjadi fungsi analisa, manajemen basis data spasial, dan fungsi penyajian data. Pemilihan perangkat lunak untuk sistem informasi geografis harus disesuaikan dengan penggunaan yang diperlukan.[12] Data Dalam SIG terdapat dua jenis data, yaitu data spasial dan data atribut atau non spasial. Data Spasial yaitu adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan menyangkut titik koordinat dari fenomena atau keadaan yang terdapat di dunia nyata. Data spasial ini sering disebut pula sebagai data posisi, koordinat atau keruangan. Data atribut atau data non spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptid dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup item atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktunya.[13] Pengguna Komponen terpenting dalam sistem informasi geografis adalah pengguna. Pengelolaan analisa yang komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh pengguna. Pada sistem informasi geografi pengguna dibedakan menjadi pelaku analisa dan pengguna informasi. Pelaku analisa harus menguasai beragam disiplin ilmiah terutama geografi, matematika dan statistik. Selain itu, pelaku analisa harus mahir menggunakan komputer. Pengguna informasi merupakan semua orang yang memerlukan informasi geografis.[14] Metode Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis SIG Pada dasarnya pada SIG terdapat lima 5 proses yaitu Input Data Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. Manipulasi Data Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. Manajemen Data Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar. Query dan Analisis Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu Analisis Proximity Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. Analisis Overlay Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Visualisasi Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis. Manfaat SIG Dengan adanya SIG akan memudahkan peneliti atau pihak-pihak yang ingin menggunakan informasi geografis untuk melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah.[15] Lihat pula GPS Pelacak kendaraan Pranala luar [1] Diarsipkan 2012-07-29 di Wayback Machine. - Program Diploma Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh UGM Buana Katulistiwa BK Diarsipkan 2003-11-28 di Wayback Machine. Planet GIS Indonesia Diarsipkan 2011-06-20 di Wayback Machine. - Kumpulan Blog GIS/Geo di Indonesia Forum Remote Sensing dan GIS Indonesia Open GIS Consortium - Konsorsium SIG Terbuka FreeGIS - Software bebas dan data gratis Konsultan GIS PBB Diarsipkan 2017-09-14 di Wayback Machine. Jasa Pemetaan Software Gis Diarsipkan 2011-11-08 di Wayback Machine. GIS Indonesia Contoh Makalah Sistem Informasi Geografis Paper Underground Referensi ^ "Burrough, 1986 Principles of Geographical Information Systems for Land Resources Assessment. Oxford University Press, Oxford. - References - Scientific Research Publishing". Diakses tanggal 2023-05-14. ^ Chang, Kang-Tsung 2002. Introduction to Geographic Information Systems dalam bahasa Inggris. McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-238211-2. ^ Remote Sensing. CRC Press. 2014-04-23. hlm. 55Γ’β‚¬β€œ178. ISBN 978-0-429-16248-0. ^ Masser, Ian; Ottens, Henk 2019-09-25. Urban Planning and Geographic Information Systems. Boca Raton CRC Press Taylor & Francis Group , 2019. Ò€œA CRC title, part of the Taylor & Francis imprint, a member of the Taylor & Francis Group, the academic division of T&F Informa CRC Press. hlm. 3Γ’β‚¬β€œ28. ISBN 978-0-429-50590-4. ^ Bernhardsen 2007. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS AN INTRODUCTION, 3RD ED dalam bahasa Inggris. Wiley India Pvt. Limited. ISBN 978-81-265-1138-9. ^ Noor Alis Setiyadi, S. KM , M. KM; Sri Darnoto, S. KM; Miftahul Arozaq, S. Si. Sistem Informasi Geografis SIG Kesehatan Masyarakat. Muhammadiyah University Press. ISBN 978-602-361-422-6. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 134. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 3. ^ Hermawan 2009, hlm. 135. ^ Hermawan 2009, hlm. 135-136. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 15-16. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 14-15. ^ Nur Rochmah Dyah Efawan Retza Arsandy 2015. "Sistem Informasi Geografis Tempat Praktek Dokter Spesialis Di Provinsi Yogyakarta Berbasis Web". Informatika Mulawarman. 10 1 66. ISSN 1858-4853. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 16. ^ Koko Mukti Wibowo Mukti Wibowo, Indra Kanedi, Juju Jumadi 2015. "Sistem Informasi Geografis SIG Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website". 11 1 54. ISSN 1858-2680. Daftar pustaka Ekadinata, dkk. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam Buku 1 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source PDF. Bogor World Agroforestry Centre. ISBN 978-979-3198-42-2. Hermawan, I. 2009. Geografi Sebuah Pengantar PDF. Bandung Private Publishing. Sumantri, dkk. 2019. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System Kerentanan Bencana PDF. Jakarta CV. Makmur Cahaya Ilmu. ISBN 978-602-53845-8-5. Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022-03-03. Diakses tanggal 2020-12-08. Wardiyatmoko, K. Geografi 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta Erlangga. ISBN 979-781-740-7. Indonesia Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system GIS. Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu dapat dilakukan kapan saja maupun dimensi geografis dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer. Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS β€œPENGGUNAAN GIS DALAM DUNIA KESEHATAN” IF217A02 KELAS A Oleh Achmad Alfiyyan Bisyri 1187050002 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UIN BANDUNG 2021 1. Pendahuluan Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system GIS. Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu dapat dilakukan kapan saja maupun dimensi geografis dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer. Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir. 2. Dasar Teori GIS Geographic Information System merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi information technology. Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu integrated dan multidisiplin Prahasta, 2002 & Aziz, 2005. GIS Geographic Information System merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola input, manajemen, proses dan output data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya Nuckols, 2004. Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi Libraries & Academic Information Resources, 2006. GIS Geographic Information System adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS Geographic Information System suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka WHO, 2000. 3. Deskripsi Masalah Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu a Sumber Informasi Geografi Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu bersifat dinamis, sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain Prahasta, 2002, yaitu β€’ Merupakan pengetahuan knowledge hasil pengalaman. β€’ Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur. β€’ Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. β€’ Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji. Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial keruangan dan regional kewilayahan. Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Komponen-Komponen Dalam GIS GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia Prahasta, 2002 & Husein, 2006. A. Perangkat Keras Hardware Perangkat keras berupa komputer beserta instrumennya perangkat pendukungnya. Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu β€’ Alat masukan input sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh Scanner, digitizer, CD-ROM. β€’ Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh CPU, tape drive, disk drive. B. Perangkat Lunak Software Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan data lapangan, peta dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan dalam bentuk peta atau gambar. 4. Implementasi Cara Mengelola Informasi Geografi Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian subsistem, yaitu subsistem masukan data input data, manipulasi dan analisis data, menyajikan data output data Husein, 2006 1. Subsistem Masukan Data Input Data Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta garis, area karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut. 2. Data spasial keruangan Data spasial keruangan, yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. 3. Data atribut deskriptip Data atribut deskriptip, yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular data yang disimpan dalam bentuk tabel lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon. Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik dot, garis vektor, polygon area dan pixel grid. Data dalam bentuk titik dot, meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis vektor, meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon area, meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah Prahasta, 2002. Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan teristris, data peta dan data penginderaan jauh Prahasta, 2002. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System/GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; β€œSuatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.” Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi lainnya. Geographic Information System merupakan integrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi yang memberikan GIS kita bias melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti relationaship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. GIS membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data yang ada sehingga menjadi mudah dipahami dan dibagi satu sama lain. Teknologi GIS juga bisa di gabungkan dengan framework system infromasi enterprice. MANFAAT GIS BAGI BIDANG KESEHATAN Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG Sistem informasi geografi . Menurut WHO,SIG Sistem Informasi Geografis dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain 1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit. 2. Analisis trend Spasial dan Temporal 3. Pemetaan Populasis Berisiko 4. Stratifikasi Faktor risiko 5. Penilaian Distribusi Sumberdaya. 6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi. 7. Monitoring Penyakit. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG Sistem informasi geografi dalam bidang Kesehatan Masyarakat berdasarkan analisa CDC tersebut. 1. Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG Sistem informasi geografi , peta mengenai status kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan dll. 2. Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting untuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan 3. Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan. SIG Sistem informasi geografi dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut. 4. Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya. 5. Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi digunakan untuk memetakan utillisasi dari tiap – tiap Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya. 6. Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik. 7. Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG Sistem informasi geografi juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat. 8. Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat menyediakan peta persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah. 9. Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Data SIG Sistem informasi geografi dapat menyediakan data yang lengkap mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada. 10. Penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan ini SIG Sistem informasi geografi dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana - sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat Ika Irmawati,2005. 5. Kesimpulan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan kembali, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil ak hir output. Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan. Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan dalam bidang kesehatan, diantaranya Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat, mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat, menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan, membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan, membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan, membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat, menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya, mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat, penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. 6. Daftar Pustaka [1] [2] [3] ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

bagaimanakah teknik penyimpanan dengan geographic system